Dasar Hukum | Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Pajak Hiburan |
Pengertian |
Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan. Hiburan adalah semua jenis tontonan, pertunjukan, permainan, dan/atau keramaian yang dinikmati dengan dipungut bayaran. |
Objek Pajak Hiburan |
|
Subjek Pajak Hiburan | Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menikmati hiburan. |
Wajib Pajak Hiburan | Wajib Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau Badan yang menyelenggarakan hiburan. |
Dasar Pengenaan Pajak Hiburan |
Dasar pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah uang yang diterima atau yang seharusnya diterima oleh penyelenggara hiburan. Jumlah uang yang seharusnya diterima, termasuk potongan harga dan tiket cuma-cuma yang diberikan kepada penerima jasa hiburan. |
Tarif Pajak Hiburan |
|
Besaran Pokok Pajak | Besaran pokok Pajak Restoran yang terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak. |
SIMULASI PERHITUNGAN PAJAK HIBURAN
Perhitungan Besaran Pajak Hiburan Tarif Pajak Hiburan ditetapkan :
|
||
CONTOH |
||
Tanda Masuk per orang |
Rp. 10.000 |
|
Pajak Hiburan sesuai tarif |
15% x Rp. 10.000 |
Rp 1.500 |
Jumlah Tanda masuk yang harus dibayar |
Rp. 10.000 + Rp. 1.500 |
Rp 11.500 |
CONTOH |
||
Tanda Masuk per orang |
Rp. 5.000 |
|
Pajak Hiburan sesuai tarif |
10% x Rp. 5.000 |
Rp 500 |
Jumlah Tanda masuk yang harus dibayar |
Rp. 5.000 + Rp. 500 |
Rp 5.500 |
Untuk penyelenggaraan hiburan yang tidak menggunakan tanda masuk, penetapan pajak terutang dihitung dengan mengalikan tarif pajak dengan jumlah bayar oleh konsumen atau pendapatan kotor dari usaha. |